Perlawanan terhadap penguasa dzalim bukan melulu harus mengangkat senjata dan pedang,perlawanan itu bisa berupa perkataan kebenaran di saat semua mulut terkunci rapat dan membisu.
Kata-kata yang mengandung kebenaran dan hujjah adalah senjata setiap muslim untuk menyampaikan kebenaran kepada penguasa maupun pengemis tanpa terkecuali,penolakan mereka adalah inti dari perlawanan itu sendiri karena sebuah perlawanan tanpa penolakkan adalah seni tanpa pujian.
Jadi bila perlawanan hanya di persempit dengan mengangkat senjata adalah mematikan sebuah gerakan yang suatu saat akan menjadi gelombang besar air bah pemicu perlawanan yang sesunguhnya.
Dan melawan dengan kata-kata pun ada aturan main sendiri,yaitu kita harus menjadi orang pertama yang melaksanakan dan tahu akan konsekuensi dari kata-kata itu.karena kata-kata yang kita tidak pernah melaksanakan untuk diri sendiri akan hilang dan mati tak berbekas di hati orang yang mendengarkan ucapan kita.
Setiap kata-kata yang keluar dari mulut kita yang kita tujukan kepada orang lain maupun sebuah kelompok masyarakat pasti di mintai tanggung jawab oleh Allah azza wa jalla,jadi berhati-hatilah dalam mengeluarkan kata-kata karena bisa jadi kata-kata itu sebenarnya di tujukan kepada kita sendiri.
Jadi jangan takut untuk berkata-kata yang benar di hadapan siapapu walaupun itu kepada orang yang kita sayangi sekalipun,karena dengan berkata yang benar kita telah menunaikan kewajiban kita kepada saudara kita yang dzalim maupun terdzalimi.
Bila ini benar ini hanya dariMu ya Allah,tapi bila salah aku hanya hamba yang dhoif.
Wallahu’alam Bishawab
Jihad dengan pena!Allahu Akbar!!!